Ingkar Janji, Menyakitkan !
oleh
Yon's Revolta
“Kak baca dech buletin board di friendsterku”
Venesia, teman saya yang orang Katholik mengabarkan dari ujung Jakarta sana. Pasti penting, pikir saya. Pelan, saya menuju ke warnet, sekedar ingin tahu aja apa sebenarnya yang dikirimkannya. Saya telusuri pesan-pesan yang muncul. Ooo..dia mengirimkan sebuah cerita. Sumbernya tak ada, pengarangnya anonim. Mungkin ada diantara dari kita yang pernah menerima kiriman cerita serupa. Tapi, saya baru sekali ini menerima. Intinya, ceritanya begini;
Sebut saja Boy, seorang pemuda yang menjadi buta karena kecelakaan. Sejak itu, ia merasa sendiri, merasa terasing dari lingkungan sekitarnya. Ia merasa tak ada seorangpun yang memperhatikan dan menyayanginya. Hingga, hadirlah girl. Ia tak mempersalahkan kondisi kebutaan Boy. Ia datang karena panggilan hati ingin menghibur Boy, bahkan menyayanginya dengan begitu tulus.
Ketika Boy menanyakan mengapa begitu menyayanginya, Girl hanya bilang “Entahlah, aku tak tahu alasannya, yang pasti dalam hatiku aku menyayangimu”. Mendengarnya, Boy tersenyum.
Lanjut Boy “Tapi aku buta, apa yang bisa aku perbuat untukmu, apa yang bisa aku berikan untukmu..?. Lirih Girl berkata “Aku tidak mengharapkan apapun darimu, kamu bisa cerita setiap hari dan menyayangiku dengan tulus, itu sudah cukup, aku senang ketika kau juga merasa senang”.
Masih dengan perasaan haru yang dalam, Boy menimpali “Kalau suatu saat nanti aku bisa melihat lagi, aku pasti akan menikahiku, karena kamulah satu-satunya orang yang menyayangiku”. Girl trenyuh “Benarkah?”. “Iya, janji kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan menikahimu” Kata Boy.
Singkat cerita, Boy berhasil melakukan cangkok mata dan bisa melihat lagi.
Buru-buru mencari Girl, ingin sekali segera bertemu. Alangkah terkejutnya karena melihat Girl ternyata buta. Ia lupa akan janji semula untuk menikahi Girl. Ia tak bisa menerima kondisi Girl yang buta.
Kata Girl “Bukankah kamu dulu pernah berjanji akan menikahiku”. “Iya, memang pernah, tapi tidak dalam kondisi seperti ini” Kata Boy. Girl terisak “Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri, bukankah kamu bilang, akulah satu-satunya orang yang menyayangimu”. Kata Boy “ Maaf, aku tidak bisa menikah dengan gadis buta”. Lalu Ia pergi meninggalkan Girl.
Merasa kecewa, Girl bunuh diri. Saat ditemukan meninggal, ditemukan sepucuk surat disakunya.
Dear Boy..
Memang tidak banyak yg bisa aku berikan padamu..tidak banyak yg bisa aku
lakukan untukmu...Namun..aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu...
Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu..bisa membawakan terang dan keceriaan.
***
Akhir cerita itu menohok sekali. Saya percaya, kisah ini hanya rekaan semata. Tapi, tetap bisa mengingatkan bagaimana rasanya sakit dan kecewa ketika janji dikhianati. Ingkar janji itu sungguh menyakitkan. Hari ini, saya dan kita semua belajar tentang itu. Belajar untuk tidak terlalu mengumbar janji. Kalaupun sudah terlanjur berjanji, menepatinya adalah sebuah keharusan. Kalau tidak, jelas, ada seseorang yang pasti dikecewakan. Sukakah kita melihat orang kecewa dan sedih..? Tidak bukan..!
Rumah Kelana, 1 Agustus 2007
Untuk siapapun yang menulis cerita itu,
kisahmu sungguh inspiratif
7 Responses to "Ingkar Janji, Menyakitkan !"
Hello KK.
kpn posting tentang makanan..???
meloww trs.....
*kabouurrrr*
that DAMN BOY!!!
huh, jadi inget seseorang!!!
T_T
sesudah berusaha memberikan semuanya yang bisa diberikan, sesudah memberikan semua ketulusan, tau2 ditinggalkan dengan alasan tidak sesuai dengan kriteria. padahal, berjuta kata manis sudah dikeluarkan, dan berjuta janji sudah diumbarkan, bahkan sudah tinggal selangkah lagi menuju kebahagiaan...
hhh... love suck!!!
astaghfirullah...gak boleh begitu ya???
maaf... T_T
Bener juga yach?
Arti kesetiaan itu sangat penting ya wong ndesoooo.........
He...........
anonim@ halo juga
escoret@ ok tunggu ntar postingannya.
mnx@ bersabarlah, karena kesabaran akan manis akhirnya
berlin@ndeso koe, sekolahanku dek sma kan kuto ke ke ke
iya itu sangat menyakitkan sekali...
Posting Komentar