Doa Itu Energi

Doa Itu Energi
Oleh
Yon’s Revolta



Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu;
mestinya, kita juga berdoa dalam kegembiraan besar
dan saat rezeki melimpah

(Kahlil Gibran)

Sebuah pagi yang menggemaskan...

Saya akan mengawali hari ini dengan segumam ucap dalam hati. Rasa syukur atas segala nikmat yang telah terasakan. Baik atas kesehatan fisik maupun suasana jiwa yang menyenangkan. Saya tak banyak merasakan gundah, kekecewaan atau kekhawatiran di pagi ini. Semua baik-baik saja. Ucap syukur selalu tertancap dalam hati agar bukan azhab yang nantinya terjadi, tapi justru limpahan rezeki yang lebih baik dari kemarin. Begitu juga, betapa saya kembali menjumpa kehangatan mentari yang memicu semangat tersendiri untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sepanjang hari ini. Bukankah ini sebuah kenikmatan yang pantas tersyukuri..?. Saya juga bersyukur pagi ini telah rapi tersusun dan tertata semua agenda rencana kerja. Semoga nanti akan berjalan sesuai harapan semula.

Bismillah....

Saya selalu percaya dengan kekuatan doa. Doa adalah energi yang bisa memberikan motivasi internal. Membangun spirit yang besar untuk menyambut segala tantangan dan mengantisipasi resiko yang bakal terjadi. Walaupun memang, sifat manusia hanya sebatas berusaha secara maksimal. Bekerja dengan sekuat tenaga untuk mencapai target tertentu. Dan hasil akhir tetap ditentukan oleh Tuhan, Yang Diatas Sana. Kalau kita percaya doa, yakinlah, hidup akan senantiasa baik-baik saja.

Doa adalah curhatan terbaik...

Disaat berdoa, terutama ketika kita sedang terpuruk, sangat mungkin kita mengaduh, kita merintih, kita mengharap sebuah solusi atas problem keduniawian dalam keseharian hidup. Hati kita memohon agar Tuhan memberikan siraman Ayat-Ayat petunjuk yang bisa menentramkan. Disaat bersamaan, sejatinya kita sedang merenenungi hidup kita sendiri. Inilah yang dinamakan terapi internal. Metode penyembuhan jiwa yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang masih percaya atas kekuatan besar sebagai sandaran hati terakhir kita. Membangun kesadaran atas diri yang lemah dan semakin yakin atas kekuasaanNya.

Begitulah bagaimana doa itu menjadi sebuah energi. Energi spiritual yang bisa memotivasi hidup untuk senantiasa optimis. Doa juga bisa menjadi terapi yang bagus untuk mengatasi problem hidup kita. Disaat kita banyak masalah, biasanya hati kita tidak tenang, kacau, terburu-buru. Disaat seperti itu, sangat riskan ketika gegabah dalam memutuskan masalah. Nah, doa bisa menjadi energi kekuatan.

Secara psikologis, jiwa yang tenang akan berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan yang tepat. Disini, urgensi doa itu menemukan bentuknya. Apalagi, ditengah kondisi yang semakin semrawut di negeri ini. Kadang, membuat semrawut juga hidup kita. Sekolah mahal, pekerjaan susah, harga kebutuhan sehari-hari yang semakin mahal saja. Belum lagi, problem lainnya yang kadang datang beruntung. Fiuhhh.... semua ini berpotensi membuat kita pusing tujuh keliling.

Nah, dengan doa, kita terapi hidup kita. Menumbuhkan jiwa dan pikiran yang jernih. Ini sebagai modal dasar bagi kita, bekal yang penting untuk menunjang kualitas hidup kita. Selanjutnya, kita berharap solusi akan datang. Masalah-masalah terpecahkan dengan baik. Semoga saja begitu.

Rumah Kelana, 20 Juli 2007
untuk yang sedang terpuruk

2 Responses to "Doa Itu Energi"

Anonim mengatakan...

Memang, manusia hanya mampu berikhtiar lalu berdoa, dan untuk hasil merupakan hak Allah SWT. Allah SWT tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Dia tidak di "Atas" ataupun di "Bawah". Dan sungguh, do'a merupakan senjatanya orang mukmin

penakayu mengatakan...

sepakat bahwa doa merupakan senjata orang mukmin.

omong-omong, siapakah engkau gerangan..?