Sedekah Itu Nikmat

Sedekah Itu Nikmat
Oleh
Yon’s Revolta

Dunia ini indah dengan adanya perbedaan. Salah satu diantaranya, ada yang (merasa) kaya, ada juga yang (merasa) miskin. Jika dia seorang muslim yang (merasa) kaya, tentu sangat paham dan tak melupakan dengan yang namanya sedekah. Membantu orang-orang yang membutuhkan dengan menyisihkan sebagian hartanya, baik secara langsung maupun melalui sebuah lembaga zakat yang kini sudah marak ada diberbagai daerah. Kekuatan berzakat dan bersedekah ini, menjadi salah satu jalan bagi pengentasan kemiskinan di negeri ini. Secara teori begitu, persoalannya, sejauh mana umat Islam mau mengimplementasikan anjuran berzakat dan bersedekah ini

Tentang kekuatan bersedekah, saya teringat apa yang disampaikan oleh Ustadz Yusuf Mansyur. Beberapa hari lalu, di Kota Satria, Purwokerto, ada sebuah event Islamic book fair. Dalam even tersebut digelar beberapa acara pendukung. Salah satunya menghadirkan beliau. Disitulah saya kembali tersentuh dengan apa yang disampaikannya. beliau bercerita tentang orang-orang yang rizkinya justru melimpah ketika mereka mau bersedekah. Bersedekah kepada orang lain, tidak berharap mendapat balas jasa dari orang itu, tetapi penuh harap Allah SWT yang nantinya akan membalas setiap harta yang kita keluarkan itu. Berbalas 70, 700, 7000 kali lipat, bahkan bisa lebih dari itu. Memang, semua ini tergantung keyakinan, keikhlasan dan persangkaan kita kepadaNya. Ah, ingin sekali bisa menjadi orang yang selalu bersedekah.

Tapi, saya sadar, saya belum bekerja beneran.

Saat ini masih berjuang menyelesaikan studi. Pekerjaan tetap belum ada. “Hanya” bekerja sambilan di sebuah pusat komputer untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, maklum, sudah malu kalau harus minta uang kepada orang tua lagi, soalnya kuliah sudah lebih dari semester 10. Selebihnya, “mengais” rejeki dengan menulis artikel di media lokal Jawa Tengah dan menjadi trainer pengembangan diri dan kepenulisan di kampus dan sekolah melalui lembaga Nury Youth Islamic Center. Untuk kebutuhan sendiri, saya merasa cukup. Tapi sepertinya, memang sih belum cukup untuk hidup berdua, ehem.

Dalam kondisi semacam ini, saya enjoy saja

Berusaha merasa cukup dan tak akan sering mengeluh.
Hidup sekali harus bahagia,
Punya uang maupun sedang kanker (kantong kering).
Tetap tersenyum dan penuh cinta.
Buat apa dibuat susah.

Kadang memang sering bingung juga, bagaimana harus bersedekah sementara penghasilan pas-pasan. Ah, pasti ada jalan, pikir saya. Setidaknya, sedikit menyisihkan untuk para tukang becak yang sering saya tumpangi. Untuk tarif becak biasanya Rp 3.000. Ketika saya sudah diantarkan ke suatu tempat, tentu sang abang menunggu ongkos dari orang yang menumpangnya. Biasanya sang abang saya kasih Rp 5.000, ketika akan memberikan kembalian, saya katakan kepadanya” Udah bang kembaliannya untuk abang saja”. Setelah itu, apa yang terjadi. Sang abang becak berterimakasih penuh syukur dan senyum dibibirnya. Disaat menyaksikan pemandangan itu, senang hati saya. Itu saja sih cara saya bersedekah.

Dari contoh kecil itu, ternyata rizki ada saja datangnya.

Rizki datang tak disangka sangka.

Seperti beberapa hari kemarin. Saya berniat mengambil uang di bank. Saat mengecek saldo, eh kok saldonya bertambah yah. Uang dari mana pikir saya. Akhirnya saya ingat, sepertinya dari “Sekolah Kehidupan”. Alhamdulillah. Uang saya ambil beberapa lantas saya menuju ke masjid kampus menemui salah seorang petugas Griya Zakat dan memberikannya sebagai uang sedekah (infak). Saya bersyukur sekali karena bulan ini bisa bersedekah (berinfak). Dari uang itu, saya juga bisa membeli Al-Quran terjemahan. Maklum yang dulu hilang, saya hanya punya Al-Quran kecil tanpa terjemah. Kini, saya memilikinya

Cerita ini tak dimaksudkan untuk sombong. Yang ada dalam pikiran saya, saya yakin Anda lebih banyak mempunyai harta. Nah, tentunya akan lebih banyak lagi sedekah yang bisa Anda berikan. Yakinlah, sedekah itu nikmat. Kita akan merasakan kebahagiaan ketika bisa berbagi. Setelahnya, yakinlah bahwa Allah SWT akan memberikan rizki yang lebih besar dari apa yang pernah kita sedekahkan itu. Tidakkah Anda tertarik...?

2 Responses to "Sedekah Itu Nikmat"

pyuriko mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
penakayu mengatakan...

Yups benar, ayo kita berzakat seberapapun kecilnya, syukur syukur besar itu akan lebih baik. Disamping meringankan beban orang lain, kita juga dapat balasan dari Allah, bukan begitu..? Insyallah