Kenapa Kita Masih Saja Membuang Nasi?


Kenapa Kita Masih Saja Membuang Nasi?
:Yons Achmad*

Harga beras mahal. Sampai tembus Rp 12.000.  Ini bukan hanya berita. Ini adalah kenyataan di era kepemimpinan Yang Terhormat Bapak Presiden Jokowi. Kita barangkali hanya bisa prihatin dan mengritik kepemimpinan yang belum berpihak kepada masyarakat banyak ini. Tapi, lupakan sejenak  kenyataan sambil menunggu kebijakan yang berhasil menjadikan harga beras terjangkau masyarakat bawah.

Di lain sisi, ada saatnya kita ingat kembali. Apakah kita pernah membuang nasi?

Saat makan di restoran dan kita kekenyangan akhirnya nasi tak dihabiskan dan dibuang.

Ketika prasmanan di hajatan, kita terlalu banyak mengambil nasi, kekenyangan dan akhirnya piring dengan nasi yang banyak tersisa dan akhirnya dibuang percuma.

Juga, mungkin membuang begitu saja nasi yang tersisa di rumah kita.

Sekarang, kita lihat kenyataan. Cerita dari seorang nenek tua yang karena beras mahal terpaksa memakan nasi basi.  Dia hidup seorang diri. Sudah berumur 70 tahun. Kerjaanya hanya memungut barang rongsokan. Hasilnya, ketika dijual mendapat uang Rp 5000-15.000/hari. Tak kuat beli beras. Akhirnya makan nasi basi solusinya. Nasi yang dipungut dari tetangganya.

Barangkali, kita lebih beruntung bisa makan nasi setiap hari. Tapi ada kalanya, kita pasti pernah mengalami kita juga begitu kesulitan keuangan dan kesusahan. Itu sebabnya, tak ada alasan lagi bagi kita membuang nasi begitu saja.

Dari orang-orang semacam itu saya sendiri mencoba belajar. Saya pribadi kalau misalnya sedang jajan di luar. Misal di warteg atau di tukang nasi goreng, selalu meminta nasi  secukupnya saja, takut tak habis. Juga, di rumah, misalnya ada nasi sisa di magic com, saya  keluarkan, keringkan untuk dibuat menjadi kerupuk.

Tak peduli kita mampu atau kaya sebagai alasan bisa membeli  dan membuang sesukanya.  Hobi membuang nasi tentu bukan rutinitas yang baik. Ada hak orang  lain juga disana. Itu sebabnya, dalam hal apapun berlaku rumus  secukupnya saja.

*Penulislepas @senjakarta

1 Response to " Kenapa Kita Masih Saja Membuang Nasi?"

Aldi Rahman mengatakan...

Tulisan yang sangat menginspirasi sekali, saya pernah membuang nasi, hanya karena saya kekenyangan, tapi ternyata masih banyak orang yang membutuhkan nasi, hargai nasi dan jangan membuang-buang makanan