Keluarga yang Hidup dengan Selembar Kardus

Keluarga yang Hidup dengan Selembar Kardus
:Yons Achmad*

Kau punya tempat tinggal? Sungguh beruntung.  Bandingkan dengan keluarga yang saya lihat. Hidup bertahun-tahun dengan selembar kardus untuk tidur. Rumahnya adalah selembar kardus itu. Siapa dia? Kalau kau misalnya sedang berada di RS Dharmais atau RS Harapan kita Jakarta, berjalanlah agak ke dalam gang diantara rumah sakit itu.  Lokasi tepatnya saya kasih tahu nanti.

Kalau malam tiba, kau akan menemukan nenek, kakek dan cucunya tertidur pulas hanya beralaskan kardus-kardus bekas. Bertahun-tahun kehidupan mereka semacam itu. Dan, tak ada misalnya pejabat pemerintah atau orang kaya yang mencoba menolongnya. Bertahun-tahun, mereka bertahan dengan kondisi demikian.

Untuk menyambung hidup, mereka memungut botol-botol bekas. Entah, saya tak tahu sehari mendapat berapa rupiah. Yang pasti, kalau mereka cukup uang tentu sudah mengontrak atau minimal tinggal di kosan. Sayangnya, nasib berkata lain. Sejak saya melihatnya, sampai sekarang, masih dengan pemandangan yang sama.

Apa boleh buat. Kita barangkali saat ini masih banyak yang hanya bisa bertahan menghadapi kenyataan. Jadi, mungkin pemandangan tersebut membuat iba. Tapi, ternyata toh kita tak bisa berbuat apa-apa. Oh tidak, bukan kita. Tepatnya, saya pribadi tak bisa berbuat apa-apa.

Bagaimana bisa membantu orang lain. Kondisi rumah tangga sendiri saja kelabakan. Ketika memikirkan masalah-masalah semacam ini, kadang saya lagi-lagi bermimpi. Tentang sebuah keluarga yang berkecukupan. Dengan begitu kita juga bisa lebih leluasa misalnya membantu orang lain.

Tapi mimpi saja tak cukup. Itu sebabnya, setiap hari saya mencoba mengefektifkan waktu, seefektif mungkin untuk bisa tetap bekerja.  Yang pertama demi keluarga, selanjutnya selalu dan selalu berdoa agar Allah Swt memberi kelebihan agar bisa berbuat banyak untuk sesama. Untuk saat ini biarlah menjadi sebatas mimpi. Apa boleh buat.  Lebih baik bermimpi, minimal punya niat, daripada tidak sama sekali.

Ruang Tunggu Kementrian Perempuan & Anak.
Jakarta, 24 Maret 2015 Pukul 09.30.

*Penulislepas. Tinggal di Twitter @Senjakarta.

NB: Gambar Ilustrasi

0 Response to "Keluarga yang Hidup dengan Selembar Kardus"