Dahsyatnya Penulis Hebat
:yons achmad*
Bagaimana caranya menjadi penulis?
Berhentilah bertanya, dan mulailah menulis
(Anonim)
BOMBASTIS.
Mungkin kedengarannya begitu. Tapi tunggu dulu. Yang bombastis kan tak selamanya buruk. Yang bombastis memang kerap membuat hati membara, membakar bahkan membuat gemas saja. Namun, untuk sesuatu yang baik rasanya kok malah bermanfaat. Seperti, pada akhir pekan saya bersyukur (Puji Tuhan), berkesempatan merampungkan buku menarik berjudul “Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat” Karya Jonru, pendiri situs penulis lepas dan pemilik Sekolah Menulis Online (SMO).
Kalau boleh tak bohong, buku ini berhasil membuat hati saya membara, terbakar. Lalu saya merasa begitu bersalah. Selama ini, saya memang sok bergaya menyebut diri sebagai penulis tapi belum ada capaian yang membanggakan. Masih terlampau malas menelorkan kata. Lebih banyak membual dan ceracau tak jelas dari pada tenang dan serius membuat karya. Penulis KETERLALUAN. Memang. Maka, saya berjanji menebus “dosa”.
Saya percaya buku ini karena sang penulis punya “Otoritas Ilmiah” membahas seluk beluk dunia kepenulisan. Jonru, saya kira memang termasuk orang yang fokus dalam menekuni suatu bidang. Dia, sebenarnya trampil dalam desain grafis, web disain atau fotografi. Tapi, dia benar-benar fokus pada passion-nya, dia telah menemukan bahwa “Lentera Jiwa”-nya di dunia kepenulisan. Hasilnya, kini dia begitu sibuk melayani kegiatan belajar menulis online di SMO, laris manis diundang ke berbagai daerah mengisi pelatihan kepenulisan dan produktif menulis buku. Salut.
Tentang buku ini, saya menduga buku ini membahas soal kiat dan teknik menulis (hard skill). Tapi saya keliru duga. Buku ini, lebih banyak berbicara dalam ranah soft skill alias sikap seorang penulis. Berbicara tentang motivasi, semangat, optimisme dalan rasa percaya diri dalam kepenulisan.
Ada tiga hal yang membuat saya tertarik setelah membaca buku ini:
Pertama, soal penulis hebat vs penulis sukses. Ada perbedaan yang mendasar antara keduanya. Penulis hebat merujuk pada hal-hal yang bersifat soft skill, seperti rasa percaya diri, motivasi yang tinggi, semangat tak pernah padam, pantang menyerah walau banyak kendala yang dihadapi. Sementara penulis sukses merujuk pada hal-hal yang bersifat output (hasil) seperti menulis ratusan buku dalam setahun, membuat buku best seller, menang lomba dsb. Penulis sukses adalah AKIBAT dari penulis hebat. Penulis sukses pasti berawal dari penulis hebat.
Kedua, saya tertarik soal Law of Artraction (LoA) dalam dunia kepenulisan. LoA ini merupakan sebuah sistem di bumi ini yang diciptakan oleh Tuhan untuk mengabulkan apapun keinginan kita. Dengan kata lain, kita bisa mencapai apapun yang kita inginkan. APAPUN. Awalnya, saya tak percaya. Masak sich bisa begitu. Enak bener. (bisa dibaca di halaman 175).
Ketiga, mulai dari blog. Ya. Ini sebuah strategi, dengan menuliskan kisah, artikel atau kolom singkat diblog orang jadi mengerti tentang kita. Termasuk keahlian pribadi. Banyak penerbit yang tertarik dengan blog orang dan kemudian menerbitkannya menjadi buku. Blog juga bisa jadi semacam etalase untuk mempromosikan keahlihan kita masing-masing.
Itulah beberapa hal yang menarik perhatian saya. Tentu, tiap orang berbeda-beda dalam menangkap isi sebuah buku. Saya tunggu pengalaman yang lain. Nah, persis setelah membaca buku itu, saya ditelpon oleh seorang “tokoh” untuk menulis buku soal “Terorisme”. Waduh berat pikir saya. Tapi seperti rumus LoA, saya iyakan saja. SAYA BISA. Padahal dia bilang “Mas 3 hari bisa?” Buset buku yang kudu setebal 120 halaman coy. Dengan gemetaran saya bilang “Ya...ya bisa”.
Saya menggandeng satu teman sebagai tim data, mulailah saya “kesurupan”. Hanya berhenti untuk makan dan sholat. Jujur mandi sering lupa ^_^ . Dan akhirnya berhasil. Plong. Legaaaaa banget rasanya. []
*Penulis, tinggal di Jakarta. Owner Komunikata.net
0 Response to "Dahsyatnya Penulis Hebat"
Posting Komentar