Bahagia Menikmati Pekerjaan

Bahagia Menikmati Pekerjaan
Oleh
Yon’s Revolta

Bangun difajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
Istirahat diterik siang merenungkan puncak getaran
cinta
Pulang dikala senja dengan syukur penuh dirongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesukuran terpahat di bibir senyuman

(Kahlil Gibran)

Beruntung orang yang mempunyai pekerjaan, apapun itu asalkan baik dan halal. Setidaknya, lebih mempunyai aktivitas dalam mencari penghasilan dibanding dengan (maaf), seorang pengangguran. Namun, adakalanya orang bekerja dibawah tekanan, dalam arti tidak merasa nyaman ketika melakukan pekerjaan itu. Orang mungkin beranggapan hal semacam ini wajar. Tapi menurut saya, akan lebih baik ketika menikmati pekerjaan kita, walau berat tapi mengasyikkan. Kita berharap begitu. Pertanyaannya, apakah kita sudah menikmati pekerjaan kita..?

Saya mempunyai seorang teman, dosen disalah satu perguruan tinggi swasta. Pekerjaan seorang dosen tentunya cukup punya prestise, tak semua orang bisa memperoleh posisi itu. Sayangnya, ada banyak masalah yang dihadapainya. Mulai dari pertentangan soal idealisme, adanya cara-cara kotor yang berjalan dalam sebuah sistem yang begitu sulit untuk tidak terlibat didalamnya, sampai pada beratnya pekerjaan karena harus merangkap juga sebagai humas Universitas itu. Dihadapkan pada kondisi semacam itu, ketika saya di curhati tentang masalahnya, sulit juga untuk memberikan pandangan.

“Bersyukur dan tetaplah tegar, semua pasti ada jalan keluarnya”, begitu kata saya setelah panjang lebar ia menceritakan keadaannya. Terlihat klasik memang, pandangan yang sangat simple pula. Hanya itu yang bisa saya berikan. Bersyukur, begitulah seharusnya karena minimal kerjaan sudah ada, bisa jadi dosen dengan jalan wajar, tidak dengan menyuap, bukankah perlu disyukuri. Selanjutnya adalah sikap tegar. Ketika dihadapkan pada berbagai masalah, dilematis memang. Tegar, adalah kaa yang tepat untuk itu. Memang kadang masalah begitu besar. Tapi, toh kita sendiri yang punya ukuran tentang besar kecilnya sebuah masalah. Dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Yakinlah !.

Baiklah, saya ingin sedikit memberikan tips bagaimana kita bisa bahagia menikmati pekerjaan kita. Ini hanya pengalaman saya, semoga saja membantu. Harapan saya hanya satu, kelak saya akan lebih sering mendengar cerita Anda dalam merayakan kebahagiaan karena berhasil menikmati pekerjaaan. Penghasilan dapat, hatipun senang. Mengasyikkan bukan...

Nah, rahasia agar bahagia menikmati pekerjaan, diantaranya. Pertama, bekerja untuk ibadah. Hal ini terkait dengan niat kita, apa yang kita lakukan, peras keringat, banting tulang, ketika diniatkan untuk ibadah, insyallah akan memberikan semangat tersendiri dalam hati dan diri kita. Bagi seorang kepala keluarga misalnya, sungguh teramat mulia jika niatan ini selalu ada dalam sanubarinya. Hati menjadi ringan ketika melakukan pekerjaan, apalagi ketika terbayang akan sebuah tanggungjawab untuk memberikan nafkah bagi istri dan anak-anaknya. Semangat dan terus bersemanga bekerja lagi bukan.

Kedua, persaudaraan di lingkungan kerja. Dalam lingkup kerja, memang tak saling kenal sebelumnya. Tetapi alangkah indahnya ketika kita memperlakukan rekan kerja sebagai seorang saudara. Dengan begitu, akan sulit bagi kita untuk terlalu iri, saling curiga berlebihan, apalagi saling menjatuhkan. Tak akan terbesit sikap demikian karena sama saja dengan manghancurkan saudara sendiri. Kalau kita melihat sesama karyawan misalnya melakukan kesalahan, tentu tak ada sikap lain bagi kita untuk mengingatkannya, tentunya dengan cara personal dari hati ke hati, bukan di tempat umum karena bisa menyakitkannya.

Ketiga, membangun suasana nyaman. Entah itu ruang kerja, dekorasi ruangan maupun suasana interaksi antar sesama. Membangun komunikasi empatik itu penting. Seperti saling menanyakan kabar baru, menjaga seyuman dan sapaan-sapaan ramah lainnya, termasuk canda tawa kadang diperlukan asalkan tak berlebihan. Di lingkungan saya juga begitu. Walau saya hanya bekerja “sampingan”, tetapi saya merasakan keakraban diantara karyawan. Ada canda tawa yang membuat suasana cair, tak hanya di level bawah, jajaran pimpinan pun kerap terlibat dalam canda tawa itu sehingga suasana kantor mengasyikkan. Begitulah, hari-hari begitu menyenangkan.










====

Singkatnya, dengan niatan bekerja karena ibadah, persaudaraan dilingkungan kerja serta bangunan komunikasi yang nyaman dan menyenangkan, inilah kunci yang membuat kita mencintai pekerjaan kita, hasilnya kita akan bahagia menikmati pekerjaan kita. Demikian sedikit cerita yang saya alami. Bagi Anda yang saat ini sedang bekerja, jaga senyuman dan tetap semangat yah....!


Snow Man Alone
Sanggar Pelangi, 18-02-2007/19.49

6 Responses to "Bahagia Menikmati Pekerjaan"

pyuriko mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Linda mengatakan...

makasih tipsnya
alhamdulillah selama ini dah dijalanin ;)

penakayu mengatakan...

Buat Kiko "jadi pingin malu"
Buat Linda : sama sama yah ^_^

Amin Sudarsono mengatakan...

Aku nyoba komentar. Kok punyaku ga muncul ya
Ngomong2 tips yang disarankan sudah dijalankan.
Adaptasi dengan budaya baru, agak susah jua ya

penakayu mengatakan...

Beradaptasilah terus akhi, siapa tahu dapat gadis Banjarmasin..^_^

Blogger Senayan mengatakan...

salam kenal mas yon
thanks infonya
bisa tukeran link?
kabari aku ya kalo berkenan