Catatan Akhir Tahun

Dari 2011 ke 2012
(Catatan Akhir Tahun)
Oleh
Yons Achmad*


Kesuksesan tergantung pada kekuatan
untuk bertahan. Kurang tabah merupakan
salah satu alasan orang gagal dalam bisnis, politik
dan kehidupan pribadi.

(Billi P.S Lim. Penulis Ternama)


Ada 3 hal catatan saya di akhir tahun ini.
Tentang bisnis, pekerjaan dan kehidupan.

Cerita tentang bisnis...

Bulan April 2009 saya keluar dari pekerjaan kantoran dan langsung mulai berbisnis. Dan aha...gagal total. Tahun 2010 mencoba lagi tapi tetap saja masih suram. Tahun 2011, sudah mulai terang. Pondasi bisnis sudah lumayan kokoh dan mulai menghasilkan. Saya cukup senang.

Untuk tahun 2012 nanti, saya mencoba merancang bisnis lebih baik lagi. Tahun depan tahun pengembangan. Memperkuat tim agar lebih solid lagi, pencatatan keuangan perbulan lebih rapi lagi dan berharap doa-doa kecil saya terkabulkan

Bisnis saya memang di bidang jasa. Tepatnya, jasa pembuatan dan pengembangan media. Khususnya media online. Tapi, tidak berhenti di situ saja, justru keunggulan bisnis saya letaknya pada content suport alias bagaimana menghidupkan media online tersebut dengan isi yang bermutu, menarik dan berguna bagi pembaca. Di sini, kami mensuplai konten tulisan, baik berupa artikel, opini maupun reportase. Juga rekaman suara dan dan video. Ini fokus utama kami.

Walaupun ada layanan lain, seperti pembuatan buku biografi, pembuatan buku indie, buku kisah sukses perusahaan, maupun layanan ghost writer alias menuliskan buku untuk orang lain tanpa nama saya dan tim disebutkan. Itulah sebagian keseharian yang kami kerjakan.

Orang sering berkata, bisnis yang tak habis-habis itu bisnis pangan, sandang, papan. Benar juga, tapi era sekarang sepertinya ada yang juga tak bisa dilepaskan dari kehidupan seseorang, tak lain tak bukan adalah media, baik televisi, radio, koran/majalah, maupun internet (online). Nah, di sinilah ruang gerak bisnis kami. Dan kalau kami terus konsisten, istiqomah dan profesional menjalankan bisnis ini, kami akan menua hasil memuaskan. Tentu atas ijin Tuhan.

Bagaimana dengan pekerjaan?

Saya agak membedakan antara bisnis dan pekerjaan. Ketika bicara bisnis, saya selalu membayang Kanetmedia, payung utama bisnis saya, selain Kanetweb, khusus layanan pembuatan website instan (situs pribadi, toko online, company profile perusahaan dan web khusus berita/media online) sehari jadi dengan harga terjangkau dan Kanetstore yang menjual dan melayani pembuatan kaos digital, sehari jadi juga.

Nah, ketika bicara pekerjaan sebenarnya dalam hati saya selalu bilang saya ini seorang penulis. Ya pekerjaan saya sebagai seorang penulis. Tapi saya tidak mau terjebak dalam istilah kuno seorang penulis yang ”hanya” menulis misalnya artikel, cerpen, novel atau buku. Untuk menulis artikel/cerpen di media honornya sekitar 200 ribu sampai 1 juta. Untuk buku, jika jual putus satu naskah 150- 250 halaman dihargai 2,5 sampai 5 juta. Memang, kalau serius dan berhasil memanajemen pekerjaan di ranah ini bisa bertahan dan hidup cukup, tapi saya coba sok bergaya cari jalan lain.

Tepatnya pekerjaan saya itu publicist yang kegiatan utamanya tak lain tak bukan ya menulis. Apa itu publicist? Gampangnya, publicist itu diartikan sebagai ”ahli” atau ”tukang” publikasi. Filosofinya, berbeda dengan humas. Publicist itu filosofinya ”Katakan yang benar walau pahit” sedang humas ”Katakan yang baik atau diam”

Dari pengalaman, saya pernah menjadi publicist buku terutama novel, tokoh (seorang dokter), film, dan kini, di akhir tahun ini saya menjadi publicist pada sebuah lembaga yang berkomitmen untuk memajukan peradaban Indonesia. Saya mulai aktif bekerja awal tahun 2012 nanti (insyaalloh)

Pekerjaannya tak jauh-jauh dari menulis seperti mempublikasikan kalau ada kegiatan misalnya diskusi, merangkum hasil diskusi dan menyebarkannya dalam bentuk reportase atau dalam bentuk kolom ringkas juga melakukan wawancara. Begitu juga kalau ada acara lain misalnya seminar, pameran, peluncuran produk saya melakukan pekerjaan serupa. Begitu kira-kira pekerjaan saya. Ya, harapnya sih dengan menulis 1-2 lembar saja bisa dihargai sama dengan menulis satu buku jual putus. Inilah ”Jalan Lain” penulis itu.

Curhat tentang kehidupan...

Kehidupan. Ah. Saya sepertinya kalah gerak dengan teman-teman seangkatan. Kebanyakan mereka sudah bekerja dengan gaji tetap, sudah menikah dan punya anak. Sementara, saya masih lajang galau. Meratap-ratap saya yakin malah akan memperburuk keadaan, dan kalau saya kelihatan lemah begitu, salah satu teman perempuan saya pasti ”menamparnya” dan bilang ayo kamu lelaki, mesti kuat, kalau kamu lemah bagaimana mungkin bisa menjaga dan melindungi orang yang kamu cintai? Ya ya ya. Baiklah.

Kalau boleh berapologi untuk menyenangkan diri sendiri, saya hanya bilang begini kepada diri sendiri: Secara kuantitas hidup saya mungkin kalah, tapi secara kualitas nanti dulu. Dalam kehidupan keseharian, saya cukup damai menikmati hidup walau masih ada kekurangan di sana-sini. Tapi, yah setidaknya semua itu perlu disyukuri. Saya merasa selalu berhasil merasakan bahagia dalam kondisi apapun. Ya memang, saya kadang iri dengan kesuksesan yang dicapai teman-teman. Tapi, saya kira ini iri yang positif. Yang memacu kehidupan lebih baik lagi.

Terakhir, tahun 2011 saya sepertinya gagal dalam kehidupan spiritualitas, kehidupan keberagamaan. Di Jakarta ini, karena urusan bisnis dan pekerjaan kadang memang melupakan semuanya. 2012, saya hanya ingin kembali, ya saya hanya ingin kembali. Bisnis dan pekerjaan tentu tetap akan saya jalankan sepenuh hati. Tapi spiritualitas dan ibadah saya akan coba bangkitkan dan ghirahkan. Sebab, saya yakin, sebenarnya inilah kunci, untuk mencapai kualitas kehidupan lebih baik dan lebih baik lagi. []

*Publicist. Founder Kanetmedia.comLink

0 Response to "Catatan Akhir Tahun"