Ijinkan Aku MengenalMu

Ijinkan Aku MengenalMu

:yons achmad*


Ia seorang dokter bius. Bekerja pada sebuah rumah sakit kanker milik pemerintah. Saya beruntung bisa mengenalnya. Ia orang Betawi asli, pembawaannya cukup kalem. Suka memberi senyum kepada siapa saja. Tapi, yang mengesankan lagi, saya bisa menikmati ceritanya, khususnya pengalaman religiusnya.

Di tahun 1998

Ia mendapatkan pencerahan...

1998. Kita semua tahu, itu tahun mendebarkan. Pergolakan politik terjadi di negeri ini. Namun, bukan itu yang menyebabkannya mendapatkan pencerahan. Tapi, soal lain, tentang perilaku masyarakat di waktu itu.

Layaknya pergolakan, kerusuhanpun tak bisa terhindarkan. Pada kondisi semacam itu, banyak orang yang memanfaatkan keadaan dengan caranya sendiri. Dengan cara menjarah barang-barang pada toko-toko milik orang lain.

Di Tanah Abang, daerah kelahirannya Ia menyaksikan itu. Orang-orang dengan tertawa riang, ramai-ramai menjarah barang-barang, khususnya barang elektronik seperti TV, kulkas, tape, radio, kipas angin dsb. Padahal orang-orang itu tahu, barang-barang itu bukan miliknya, bukan haknya.

Dan Sang Dokter, melihat kenyataan demikian bergumam pelan dalam hati, ada yang salah dengan umat ini. Kenapa mereka bisa berbuat begitu? Pemandangan itu melekat benar dalam benaknya.

Sampai suatu kesimpulan didapatkannya. Mereka tidak mengenal Allah SWT. Namun, diam-diam Ia juga bertanya kepada diri sendiri apakah Ia juga telah mengenal Allah SWT? Mengenal Tuhannya. Itulah titik tolak pencerahannya.

Allah SWT, siapa dia? Kenapa harus mengenalNya?

Lalu, dalam kehampaan kehidupan kota Jakarta Ia mencari dan mencari.

Bagaimana caranya agar Ia bisa mengenal Tuhannya.

Dalam kehidupan kesehariannya sebagai dokter, Ia begitu merasakan betapa Sang Pecipta begitu hebat menciptakan organ-organ manusia. Ia merasa kecil di hadapanNya. Kadang Ia sempat merasa sombong ketika berhasil mengobati pasien. Tapi, pada saat malam-malam di sela-sela sholat Tahajudnya Ia merasa bukan apa-apa. Semuanya datang dariNya.

Ia mulai mencari Tuhan lewat pengalaman-pengalaman kesehariannya itu. Namun, tetap saja belum benar-benar merasakan dekat dengan Tuhannya. Kemudian, Ia memutuskan untuk mengikuti kelas Tasawuf di sebuah hotel mewah dengan penceramah para lulusan perguruan tinggi ternama. Hanya saja malah membuat dirinya semakin hampa saja.

Kemudian. Dalam gontai gersang spiritualitas Ia menemukan kunci jawabnya. Untuk bisa mengenalNya. Mengenal Tuhannya kuncinya adalah lewat Al-Quran. Disitulah penjelasan-penjelasan tentang Tuhannya ada.

Hingga sampai saat ini Ia selalu meletakkan Al-Quran di dadanya. Setiap hari, selalu membacanya, walau satu ayat dan mencoba mengamalkannya. Dengan begitu, Ia sekarang merasa tenang dalam hidupnya dan sedang menuliskan pengalaman spiritualnya mengenal Tuhannya lewat buku yang berjudul “Ijinkan Aku MengenalMu”. Pertanyaan sederhana dalam buku ini:Apakah engkau telah mengenalNya? Sebuah pertanyaan untuk kita semua. Kalau tak mengenalNya, bagaimana mungkin mendapatkan rasa sayangNya. Apalagi SurgaNya. (*)

*Penulislepas. Bekerja pada Kanetwork Indonesia.

4 Responses to "Ijinkan Aku MengenalMu"

Agri Satrio mengatakan...

mungkin maksudnya "MengenalMu" kali mas

penakayu mengatakan...

Oh ya mks koreksinya. ude diperbaiki bro :-)

Agri Satrio mengatakan...

sama2 mas bro

Lilis Danuwijaya mengatakan...

lama gak ke blog ini.. kangen puisinya :)