Epilog Bulan 12

Epilog Bulan 12
oleh: yons achmad
untuk niluh


Kita menang niluh..
Sebab berhasil mentertawakan diri kita sendiri
Kepada hidup yang memang kadang nyaris di ujung
Namun, lagi-lagi kita bisa melewatinya
Seperti para pejalan kaki yang setiap hari melawan maut

Kini saatnya kita mengakrapi usia
Tentang diri kita yang semakin tua
Semacam pohon yang bergantung
Di akar yang rapuh

Kita memang bukan siapa-siapa
Dan, tidak benar-benar ingin bersama
Kau punya masa lalu yang tak kumengerti
Aku punya masa silam yang tak kau pahami

Tapi setidaknya kita pernah berjanji
Tak akan pernah mengubur sejarah
Ia bukan untuk dilupakan, tapi dikenangkan

“Hidup kita aneh ya” Itu katamu senja itu
Kata itu memang tak perlu jawaban
Cukup menjadi bagian dari dongeng kita
Yang kita tahu setiap rahasianya

“Jalan memutar” kau juga menanyakan itu
Sebenarnya itu bukan benar-benar keinginan
Justru, aku menginginkan jalan lurus tanpa kelok
Tapi, sayang belum juga kutemukan
Hidup berjalan terasa pelan

Seperti juga ketika kau merindu sosok ayah
Sosok yang selama ini tak kau temukan
Kau hanya bisa memimpikan, sekali saja
Dia cium kening manismu...

Memang begitulah, kadang hidup tak menyediakan
Semua yang kita inginkan. Tapi hidup mesti terus berjalan
Pada akhirnya, hanya ada satu pilihan
Kembali ke rumah Tuhan
Mata air kedamaian

Halim Perdanakusuma: 30 Desember 2010

1 Response to "Epilog Bulan 12"

Victoria Mc Mahon mengatakan...

Blog dan artikelnya bagus, komentar juga ya di web blog saya www.when-who-what.com