Hukum Satu Meter

Hukum Satu Meter
Oleh
Yon’s Revolta



Banyak cara untuk menggaet hati.


Abbas Assisy dalam buku “Menyentuh Hati” pernah memberikan resep bagaimana cara berkenalan dengan orang asing. Agak unik memang, misalnya dalam sebuah kendaraan umum berpura-pura menginjak pelan kaki orang yang duduk di dekat kita. Lantas, kita meminta maaf. Resep ini sebagai awalan untuk membuka pembicaraan. Selanjutnya, pandai-pandai kita membawa diri dihadapan orang itu.


Berbeda dengan cara diatas, saya juga mendapatkan ilmu membina hubungan semacam itu setelah saya menceburkan diri menjadi seorang konsultan pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Barangkali ada diantara kita yang sudah memahami bahkan telah mempraktekkannya dalam pekerjaan maupun hubungan personal lainnya. Cara yang demikian kami menyebutnya hukum satu meter. Apa itu?


Yaitu strategi membina hubungan dengan orang yang duduk atau berdiri didekat kita, yah kurang lebihnya satu meter didekat kita. Sebagai seorang konsultan, saya diajarkan untuk tidak cuek dengan orang yang duduk satu meter atau berdiri satu meter disebelahnya. Pikiran kita memang bukan langsung ditujukan untuk meraup keuntungan bisnis layaknya para pebisnis MLM. Hukum satu meter ini kalau dalam dunia bisnis mungkin sejalan dengan apa yang dinamakan soft marketing. Tidak langsung memasarkan diri maupun produk kita, tapi mendahuluinya dengan membangun kesan dan citra baik terlebih dahulu.


Memang, hukum satu meter ini saya dapatkan didunia kerja. Tapi, bukan melulu untuk urusan bisnis semata. Hukum ini berlaku bagi siapa saja yang ingin mendapatkan banyak teman, banyak sahabat, banyak relasi, banyak jaringan. Tak dapat dipungkiri, kadang dalam kehidupan keseharian kita banyak urusan maupun masalah yang berhasil kita hadapi, dapat terselesaikan dengan baik karena kita mempunyai jaringan tersebut. Jadi pada prinsipnya hukum satu meter ini berlaku bagi siapa saja. Tak peduli ia seorang karyawan perkantoran, ibu rumah tangga, pekerja ala SOHO (Small Office Home Office), maupun remaja yang sudah menginjak senja tapi belum menemukan juga jodohnya. Ehem...


Sampai saat ini saya juga masih sering mempraktekkan hukum satu meter ini dalam kehidupan keseharian. Hasilnya tak terduga. Saya pernah mendapatkan orang yang dari wajahnya keliatan pendiam sekali, tak banyak bicara bahkan terkesan sangat dingin. Tapi, setelah menerapkan hukum satu meter ini, ternyata ia tidak seperti yang saya bayangkan dan lihat sebelumnya. Ternyata ia seorang mantan aktivis mahasiswa dan kini menjadi wartawan senior setelah keluar masuk mencicipi bagaimana menjadi wartawan sekelas Kompas dan Tempo. Setelahnya saya banyak mendapatkan ilmu-ilmu baru dari orang itu.


Beda lagi dengan pengalaman seorang “teman”. Ia lulusan STAN dan STIS sekaligus, pernah bekerja di Bea Cukai, Departemen Keuangan yang kemudian memutuskan untuk keluar dan menjadi pengusaha. Orang inilah yang pertamakali mengenalkan saya pada hukum satu meter. Karena sudah bertahun-tahun mempraktekkanya, maka tak heran jika usahanya menggunung. Orang bilang sudah dalam level kebebasan finasial.


Sekali lagi, resep ini tidak melulu berguna dalam dunia bisnis semata. Dalam kehidupan keseharian juga banyak manfaatnya seperti saya sebutkan diatas. Bahkan bisa jadi ada diantara kita yang kemudian mendapatkan kisah luar biasa setelah mempraktekkan hukum satu meter yang sederhana ini. Yah, siapa tahu. Selamat mencoba !

6 Responses to "Hukum Satu Meter"

Anonim mengatakan...

Mas Yon,

Apakah Hukum satu meter ini bisa dipraktekkan juga di dunia Maya, khususnya blog?

Salam silaturrahim setelah jeda yg cukup panjang :)

Wassalam

escoret mengatakan...

[...] Sekali lagi, resep ini tidak melulu berguna dalam dunia bisnis semata. Dalam kehidupan keseharian juga banyak manfaatnya seperti saya sebutkan diatas. Bahkan bisa jadi ada diantara kita yang kemudian mendapatkan kisah luar biasa setelah mempraktekkan hukum satu meter yang sederhana ini. Yah, siapa tahu. Selamat mencoba ! [...]

endingnya kok tanggung bos..????

Anonim mengatakan...

jangankan 1 meter, klo sosialholic 5 meter juga bisa jadi teman.tapi klo anaknya introvetholic, jgn harap deh mau menerapkan jangankan 1 meter, 1/2 meter malah menjauh.huehehe. tapi boljug laah tips nya, asal jangan disalah gunakan. dari 1 meter malah jadi 0 meter...ehm.

Anonim mengatakan...

jangankan 1 meter, klo sosialholic 5 meter juga bisa jadi teman.tapi klo anaknya introvetholic, jgn harap deh mau menerapkan jangankan 1 meter, 1/2 meter malah menjauh.huehehe. tapi boljug laah tips nya, asal jangan disalah gunakan. dari 1 meter malah jadi 0 meter...ehm.

Vina Revi mengatakan...

Semuanya kembali ke individu masing-masing. Kalau memang bertipe extrovert pasti mudah saja untuk membina hubungan dengan seseorang, bahkan yang baru dikenal sekalipun. Tapi untuk orang-orang yang bertipe introvert, apa mau dikata?

Anonim mengatakan...

hehehehehe, kalo gitu harus lebih banyak berteman nih! :D