Nambah Apa lagi, Mas..?

Nambah Apa lagi Mas..?
Oleh
Yon’s Revolta

Dunia bisnis memang penuh strategi. Banyak cara yang bisa dilakukan agar usahanya lancar. Bisa menghasilkan berlembar-lembar rupiah. Tentunya, dengan harap bisa merasakan kenikmatan dan kebahagiaan hidup setelahnya. Apa gunanya punya uang banyak kalau hidupnya masih saja tak bahagia. Bukan begitu..?

Bagi pelaku bisnis, strategi memang kudu berjalan. Mengamati dunia sekelilingnya, mencari dan terus mencari peluang agar usahanya senantiasa punya prospek yang cerah. Soal strategi ini memang perlu dimainkan. Sebagai konsumen, kadang saya mengamati betapa strategi kecil juga diperhatikan oleh mereka, pelaku bisnis itu.

Saya memang belum menjadi pelaku bisnis. Masih menjadi pengamat saja. Maklum, masih asik dengan kesunyian, masih menikmati kehidupan yang datar dan mengalir. Saya masih merasa enjoy dan bahagia dengan keadaan semacam ini. Tapi, tak ada salahnya sekedar berbagi tentang fenomena bisnis. Anggaplah catatan kecil ini sekedar intermezo saja. Hanya soal kecil, semoga saja bisa menjadi renungan tersendiri.

Saya akan ceritakan perihal pengalaman semalam…

Berawal dari mencari snack untuk acara mabit (malam bina iman dan taqwa) di Masjid Attaqwa, Kebondalem, Purwokerto. Saya bersama seorang teman, muter-muter mencari sesuatu yang renyah dan mengasyikkan di lidah. Sampailah di sebuah mini market. Disana, membeli beberapa cemilan dan air mineral. Sambil memilah-milih, dipersilakan untuk mencoba beberapa makanan terlebih dahulu. Enak. Jarang-jarang ada yang begini. Setelah selesai urusan dan merasa cukup dengan apa yang dibeli, kekasir dengan memberikan sejumah uang. Semua yang dibeli dibungkus rapi. Di akhir kata, bukan ucapan terimakasih yang disampaikan kasir disana. Tapi, “Nambah apa lagi Mas..?

Mungkin, ada yang menganggap hal ini biasa saja, tapi menurut saya berbeda.

Biasanya ucapan terimakasih yang sering terlontar, tapi ini lain ”nambah apa lagi”. Sebagai pembeli, saya merasakan efek yang berbeda. Kalau sekedar ucapan terimakasih itu sudah biasa. Dengan ucapatan tadi, seolah, pikiran saya diarahkan untuk kembali tertuju pada barang-barang yang ada dalam toko itu. Orang ke kasir, tentunya sudah cukup dengan apa yang dibelinya. Lantas, segera beranjak pergi. Nah, ketika kalimat itu muncul, saya jadi berpikir kembali. Dalam hati juga terbesit. “mau beli apa lagi yah”.

Itu kesan saya.

Saya tertarik dengan peristiwa kecil ini. Bagi saya, ini sebuah strategi bisnis yang cukup manis dimainkan oleh kasir itu. Kalau ucapan terimakasih saja, mungkin jawab kita sekedar “sama-sama”. Kalau ucapan “nambah apa lagi”, walau kita merasa cukup, kesan agar pikiran kita kembali menoleh ke barang-barang lain itu muncul.

Saya tak tahu, apakah itu memang diajarkan oleh “Si Bos” pemilik toko itu, atau sekedar inisiatif dari kasir tadi. Satu hal yang pasti, saya menganggapnya sebagai sebuah strategi yang lumayan menarik. Hal semacam ini sepertinya perlu dimainkan oleh mereka yang tertarik dan sedang meniti karir di dunia bisnis. Terlihat kecil, bahkan mungkin kesannya remeh. Tapi, efeknya luar biasa. Bisa jadi, akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan bisnis nantinya.

Begitulah dunia bisnis. Ada resep dan trik-triknya tersendiri. Ini hanya sekedar pengalaman sederhana saja. Kalau memang tak berguna, abaikan saja. Tapi, kalau ingin mencoba, silakan. Siapa tahu, akan meningkatkan penjualan dan penghasilan Anda. Demikian, salam sukses selalu.

Rumah Kelana, awal Juli 2007

2 Responses to "Nambah Apa lagi, Mas..?"

pyuriko mengatakan...

Iyaa, Iko juga sering mendengar kalimat itu... mereka menawarkan semua produknya... biar kita mencobainnya...


Klo service yang Iko pake, jika user gak menemukan buku yang dicari.. Mungkin ada buku judul yang lain? Yaa, semata2 biar mereka gak kecewa... :D

penakayu mengatakan...

wah iko, itu sisi lain strategi.

great...semoga dengan begitu, para pengunjung perpustakaan jadi betah dan tak merasa dikecewakan karena pustakawatinya baik hati