Energi Cinta
Oleh
Yon’s Revolta
Lelaki yang
Karena putus cinta, nekat gantung diri.. Itulah yang dilakukan seorang pemuda berumur 25 tahun yang rumahnya dibelakang kost saya. Entah, apa yang ada dibenaknya sampai nekat mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya. Menurut keterangan tetangganya, lelaki itu mendapatkan
Hanya saja, kok sampai bunuh diri, ini yang patut disayangkan.
Memang, persoalan cinta kadang membuat kita kehilangan akal sehat. Pada kondisi tertentu, perasaaan dan emosi yang terlalu dominan. Padahal, sebenarnya, kalau kita bisa memainkan perasaan dan emosi ini dengan cantik, justru akan menjadi seni tersendiri dan bisa menjadi kenangan indah tak terlupakan.
Sebagai seorang lelaki, sayapun pernah mengalami hal yang sama dengan lelaki tadi walau dalam versi yang agak berbeda. Diam-diam, saya pernah tertarik kepada seorang wanita. Dia adek kelas saya sewaktu di SMU, Begarlist High School Magelang dulu. Anaknya biasa saja, anak rohis, gadis pendiam, tapi entah mengapa saya simpatik kepadanya. Sewaktu masih sekolah dulu jarang kontak. Hanya saja, ada surprise ketika saya lulus. Di saat acara perpisahan, dia datang memberikan sesuatu kepada saya, kado buku harian dengan sepucuk surat yang awalnya masih saya ingat “Afwan (maaf) kalau interaksi saya selama ini kurang akhsan (baik)”, begitu katanya. Dilanjutkan tentang cerita seputar impian-impiannya
GeEr, tentu saja. Maklum cinta SMU. Tapi, rasa itu berlalu. Sesudah itu nyaris tak ada kontak karena jarak berjauhan. Masing-masing sibuk kuliah. Baru ketemu lagi tiga tahun kemudian saat ada acara pelatihan kehumasan di
Sampai suatu ketika, dua tahun kemudian saya iseng menelponnya. Waktu itu yang menerima telpon kakaknya, waktu saya tanyakan bisa bicara dengannya atau tidak, sang kakak bilang “Ooo dia sedang jalan-jalan dengan suaminya”. Gubrak
Lemas, serasa dalam mimpi saja. Dia ternyata sudah menikah.
***
Kawan…
Begitulah cinta. Kadang membuat kita kecewa. Tapi cinta sebenarnya netral. Tergantung, bagaimana kita mengelolanya Kita perlu mengelola setiap energi cinta yang kita miliki. Nah, bagi seorang muslim, khususnya kaum lelaki,. Energi cinta ini bisa menjadi dasyat ketika kita benar dalam mensikapinya
Jika saat ini sedang menyukai seseorang yang cocok. Diam-diam saja. Yang terpenting, justru mengoptimalkan energi cinta itu untuk persiapan memasuki jenjang pernikahan. Kalau sudah siap, songsonglah dia, berikan kejutan untuknya, datangi rumahnya dan ucapkan cinta. Ditolak, itu resiko, masih banyak bidadari diluar
8 Responses to "Energi Cinta"
Duuuuhhh, bagus banget tulisannya.
Menyikapi perbuatan si laki2 diatas, sungguh sangat disayangkan, seakan2 perempuan itulah hidup terakhirnya, pdhal masih ada yg lebih baik lagi untuknya... tp terburu ia memilih utk mengakhiri smuanya....
Dan ternyata, keluargaku jg mendapatkan kejutan kecil dari pihak laki2... tunggu kelanjutan kabarnya... :D
Sip, ditunggu kabar kelanjutannya yah...
Rontok atiku ...yang penting ora bunuh diri ngih mas..
KADUNG TERNO
NANDANG ASMORO
GANDRUNG WUYUNG
TERUS GEMBLUG...
Ngih meniko diriku... Semoga Madrasah Cinta semakin cinta..cinta..inta..nta..ta.a.a.a.a.a.
So sad :-(
Ini akhwat yang pake jilbab lebar, or laen lage? :D
lain lagi
emmm.. emmmmmm... emmmmmm...
(lagi gak ada suara neh.)
Eemmmm.. ya udah itu aja. Mendingan menghitung hari. Sekrang April, trus MAY \('')/
Seandainya saja... bisa diam2 saat menyayangi seseorang, hmmm....
tapi semuanya bisa diawali dari persahabatan yang sangat manis.. lalu saling bercerita... lalu...
Yah, semuanya memang akan indah pada waktunya...
Nice posting!!
MAS MAS..catatanya ini bagus lo. boleh di copas ya... add fb nina yaaa.. bisa komunikasi hehehe miss_alkaafone@yahoo.com
Posting Komentar