Poligami itu solusi. Saya seorang muslim, dan saya menyakini ajaran Islam membolehkan seorang lelaki untuk berpoligami. Perlu ada penegasan disini, diperbolehkan tidak berarti dianjurkan. Maka, ketika ada seorang lelaki yang melakukan poligami, saya pandang dia secara wajar-wajar saja, bukan mencemoohnya karena memang dalam ajaran Islam itu ada. Mengenai motifnya, saya tak mau terlibat jauh untuk mengoreknya apalagi berprasangka dengan menaruh curiga yang berlebih. Tak ada gunanya. Apalagi urusan hati, hanya dia dan Tuhanlah yang tahu. Saya tak berani untuk menghakiminya.
Saya sebenarnya agak malas untuk berkomentar tentang poligami karena seperti yang sudah-sudah, pasti ada polemik tak berkesudahan. Menguras energi, tapi kadang tak jelas ujung pangkalnya. Tapi, ada dua peristiwa yang kini santer dibicarakan orang, tentang tersebarnya video porno anggota DPR dan salah seorang wanita penyanyi dangdut, dan satu peristiwa lagi, da’i kondang Aa Gym yang mempunya istri baru, istri keduanya. Fenomena ini yang memaksa saya untuk menuliskan pandangan dalam hati dan pikiran saya. Semoga bisa menjadi pencerah, bukan memperkeruh suasana.
Di peristiwa pertama, disana jelas, mengacu pada padangan Islam, tak dibenarkan. Peristiwa perselingkuhan, perzinahan, jelas dilarang dalam Islam. Pelacur, begitu kata orang. Dan, dari peristiwa ini, sang wanita maupun sang lelaki yang telah beristri itu, keduanya jatuh kedalam kubangan lumpur kenistaan. Menjadi, orang yang tidak terhormat, dalam kaca mata masyarakat umum, maupun kacamata agama.
Pada peristiwa kedua, Aa Gym menikah lagi secara sah. Dalam kaca mata agama (Islam), boleh dan bukan sebuah kesalahan atau dosa. Jika kemudian ada pandangan yang miring terhadap Aa Gym, menurut saya, itu hanyalah luapan emosi sepintas semata. Kalau saja disikapi dengan tenang, dengan kaca mata Islam. Pasti bisa memahmi akan hal itu. Tidak terlalu berlebihan untuk berekspresi melakukan penolakan.
Tapi memang, yang sering menjadi masalah adalah perasaan.
Ya, perasaan dan hati seorang wanita. Saya seorang lelaki, mungkin memang tak pandai untuk memahami isi hati seorang wanita. Cintanya di duakan, mungkin menyakitkan Tapi, ijinkan saya untuk sedikit memberikan pandangan. Yang perlu kita jadikan landasan dalam mensikapi segala persoalan adalah landasan Islam, jika frame sudah beda, akan sulit untuk menyatukan padangan-pandangan itu. Apalagi, hanya emosi yang dikedepankan.
Jujur, dalam dua kasus itu, manakah yang lebih terhormat..?
Saya yakin Anda sudah tahu jawabnya.
Hem..saya jadi takut untuk melanjutkan tulisan ini.
Ah, untuk mengakhirinya.
“Yang, aku boleh ngomong nggak, tapi jangan marah ya?” begitu katanya
“Apa” kata istrinya sambil memotong sayuran untuk menu makan malam.
“ Tapi bener ya, jangan marah”
“Iya” kata istrinya tegas
“Gimana kalau misalnya, emm…aku berpoligami”
“Hah” kata istrinya sedikit kaget, tapi lantas sadar kalau itu hanya guyonan semata
“Boleh sih, tapi syaratnya ada dua”
“Wah..wah..wah, boleh tuh, apa neh”
“Syaratnya, satu, harus adil”
“Kedua” sang istri kemudian terdiam sejenak
“Apa dong” kata suaminya tak sabaran.
“Kedua,…kedua, langkahi dulu mayatku”
Keduanya terkekeh dalam canda malam itu. (cerita, sedikit dibuat fiksi)
Hem.. mungkin benar. Kami, kaum lelaki,
bagaimanapun juga, penting untuk belajar melihat sisi lain seorang wanita yang penuh misteri itu. Mau berpoligami, tak hanya harus berpikir dua kali, tapi seribu kali, ah !(Yon's Revolta)
19 Responses to "Perempuan Yang Terhormat"
Saat membaca tulisan diawal,... cukup menarik.. tetapi pas sampe di akhir, ada guyonnya juga,... hehehehe....
jadi tersenyum sendiri,... :D
iya biar gak garing, ato malah cerita entu yang bikin garing yah :-)
hmm jadi penasaran... andai nih suatu pagi terbangun sebagai perempuan. apakah akan berbicara yang sama?!
maksudanya apa neh, ane masih gak mudeng :-)
Hmm...hati si istri pertama walau udah bilang ikhlas saya rasa tetep sakit.
Jadi memang poligami harus dipikirkan 1000milyar kali! *hiperbola*
Selaen hati istri, pasti juga menyakiti hati keluarga besar, anak2 (terlebih), dan penggemar (kalo orang top).
Saya mendukung konsep poligami. Tapi saya kecewa dengan alasan yang dipakai Aa untuk berpoligami. Sekelas Aa Gym, dengan tingkat keshalehan tinggi, memiliki istri yang cantik, shalehah, cerdas dan berkelas ternyata berpoligami dengan alasan "emergency exit"... yaaa daripada zina.
Naudzubillahi Min Dzalik. Whats the matter before married?
buat fanny, sepakat dengan kamu Fan.
Aku sendiri juga mikir mikir kok kalo mau poligami. "halah" nikah aja belum :-)
ya ya, Yup, btw, kapan ente nikah..?. Tuh mantan sekjen ambil aja he he :-p
Kalo Ipunk berpoligami..gimana??? :D
gimana ntar aja dech :-p
bener Yon...emang harus mikir 1000x..begitu baru beneeeer....!
he he he iya:-), BTW kalo dulu Aa Gym kan fans nya ibu-ibu, kl skr mungkin fans nya bapak-babak kali yah he he
tambah pinter aja nih nulisnya, content bakal novelnya dah sampe mana?
mm..gak nyangka, smua jadi ngomongnya poligami. sayang sekali moment hari ibu kali ini...coba...media lebih berpikir bagaimana pemberdayaan perempuan. banyak penulis juga ikut terseret kesana, kayak antum juga!! yang perempuan semangat menolaknya, sedangkan laki-laki bersemangat juga mendukungnya. ya gak ada salahnya. tapi penulis2 kayaknya lebih bisa berkontribusi to meluruskan arus ini.
Buat Maya, hemm novel..dalam proses :-), tunggu aja ^_^
Buat kejora : eh hari Ibu tanggal berapa yah, kok lupa daku :-)
mo curhat...lg sediiiih banget... poligaminya aa Gym memicu reaksi & respon yg ruarrr biasa. gara2 pembahasan ttg itu Islam di hina & diketawain ama non muslim di resonansi-nya www.suaramerdeka.com tulisan aulia. sampe ndak kuat nahan emosi...nulis comment ini aja jd nangis...Allah...ampuni kami yg tak pandai menjaga kemuliaan agamaMu...
iya aku dah baca tulisannya bang aulia. BTW dirimu siapa gerangan yah, bolehkah daku tahu..?
kalo memang itu sesuatu yg baik di mata allah, kenapa engga?? asalkan allah ridho kenapa engga?? semoga kita termasuk umat yang beruntung dunia dan akhirat aminnnn
Posting Komentar