Bertemunya Dua Pejuang Pena

Bertemunya Dua Pejuang Pena
Oleh
Yon’s Revolta

Bagaimana jika dua orang sahabat di dunia maya bertemu..? Ketika dua orang itu mempunyai hobi yang sama yaitu menulis. Ketika ternyata dua orang itu mempunyai gaya yang sederhana disetiap tulisan-tulisannya. Ketika, keduanya suka berbagi pengalaman hidupnya melalui dunia kata-kata. Dulu, memang berjauhan, satu bekerja di Brunei Darusalam, satunya sedang belajar di Kota Satria Purwokerto. Kini, mereka di kota yang sama karena sang sahabat tadi telah pulang kampung. Tentu saja, sebuah kebahagiaan membersamai mereka ketika pertemuan itu terjadi. Ya, bertemunya dua orang pejuang pena, subhanallah, mengesankan sekali.

Siapakah kedua orang itu..?. Kedua orang itu adalah Bang Suswoyo dan saya sendiri. Jika Anda rajin membaca kolom “Oase Iman” di situs eramuslim.com, disitulah kita bisa menemukan banyak sekali tulisan karya Bang Suswoyo. Saya masih kalah produktif dengan beliau. Karya-karyanya syarat hikmah yang berisikan pengalaman hidupnya. “Sampaikan dariku walau satu ayat”. Sepertinya semangat hadis itu tepat untuk menggambarkan perjuangannya di dunia kata-kata, berjuang dengan pena.

Saya bertemu dengannya pada suatu sore di depan perpustakaan pusat Unsoed. Saya sengaja mengundangnya untuk datang pada acara BINTANG= Bina Toek Anggota, sebuah acara bulanan Forum Lingkar Pena (FLP) Purwokerto. Waktu itu agendanya adalah bedah karya anggota. Bang Suswoyo datang pertama kali waktu itu sebelum teman-teman pengurus dan anggota datang. Di setiap kali ada pertemuan FLP, saya memang sengaja datang awal. Harapannya, agar ketika ada anggota maupun simpatisan yang datang tidak kecewa dan kemudian pulang karena tidak mendapati adanya pertemuan, padahal sebenarnya ada walaupun memang sering molor waktunya. Sore itu, taman depan perpustakaan menjadi saksi bisu pertemuan kami.

Setelah berbagi senyuman, kamipun berbagi cerita dan pengalaman.

Bang Suswoyo selalu meluangkan waktunya untuk menulis setiap hari, awalnya menulis catatan harian yang syarat hikmah. Sementara, tiga bulan terakhir ini serius menggeluti penulisan cerpen yang diantaranya sepuluh cerpen telah dimuat di koran lokal. Itu berarti, rata-rata membuat tiga cerpen setiap bulannya. Itu yang terlihat nyata sudah dimuat di media massa, entah kalau yang masih jadi stok, belum di publikasikannya. Bagi saya, Bang Suswoyo bisa dikategorikan penulis yang lumayan produktif. Beruntung umat Islam mempunyai sosok seperti Bang Suswoyo yang mengambil posisi sebagai pejuang pena, sehingga dapat menjadi benteng terhadap wacana-wacana yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keIslaman, atau setidaknya bisa memberikan semacam pencerahan iman kepada pembacanya untuk selalu ingat denganNya, ingan sama Allah SWT.

Sebenarnya ada kejadian yang menurut saya menarik untuk saya ceritakan. Tentang perasaan yang menguatkannya untuk datang dan kita saling bertemu. Sehari sebelumnya, saya diberikan amanah untuk mengisi training advokasi teman-teman BEM MIPA se-Jateng DIY di lokawisata Baturraden, materinya “Manajemen Opini Publik”. Di acara itu, mahasiswa disebar, entah, mungkin untuk sekedar menguji keberanian atau melakukan investigasi. Kebetulan, beberapa peserta, Anak UGM Jogjakarta datang menemui Bang Suswoyo yang setelah panjang lebar ngobrol, anak UGM itu cerita kalau saya habis ngisi acara itu.

Maka, ketika paginya saya SMS Bang Suswoyo untuk hadir di acara FLP, diapun cukup bersemangat dan kami saling bertemu. Saya yakin, ini bukan skenario saya saja. Tapi ada campur tangan Allah SWT yang mempertemukan saya dengan Bang Suswoyo. Kedua sahabat pejuang pena bertemu, tentunya impian-impian di seputar dunia kata-kata, seputar dunia perbukuan dan kepenulisan akan membersamai mereka. Saya dan Bang Suswoyo akan saling menguatkan untuk bisa menulis buku religius (entah novel atau karya penuh hikmah lainnya), bersama atau sendiri-sendiri, semoga !.

~Lelaki dalam sepotong mimpi~
Purwokerto, 27 Desember 2006 / 05.15

3 Responses to "Bertemunya Dua Pejuang Pena"

pyuriko mengatakan...

Waaahhh senangnya,... Bertemu dengan penulis yg aktif menulis di situs islam eramuslim.com.

penakayu mengatakan...

Senang sekali, jadi tambah tertmotivasi untuk menulis, menulis dan menulis lagi neh :-)

maldini mengatakan...

lam knal dr tonggo sdeso, eling mboten,darman. tips biar bsa ngarang cerita fiksi pripun, apa kudu nglamun sing akeh. matur nuwun saderengipun