Allah Menyapaku Sore Itu

Allah Menyapaku Sore itu
Oleh
Yon’s Revolta
Saya kecelakaan lagi. Dulu, tertabrak motor, sekarang terlempar dari motor. Untungnya, saya masih hidup dan saat ini masih bisa menulis walau menahan sakit yang lumayan terasa disekujur tubuh. Dada sakit, telapak tangan lecet-lecet, paha belakang luka-luka, dan semua badan terasa pegal-pegal. Ceritanya begini;

Kemarin pagi saya berangkat menuju Pekalongan, menjadi pembicara “Dakwah di Dunia Maya lewat Blog” untuk anak-anak Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di seputar Purwokerto, Tegal dan Pekalongan. Yah, walaupun ilmunya pas-pasan, saya beranikan juga datang kesana. Prinsip saya, punya ilmu walau sedikit, sebarkan, itu saja yang membuat saya cukup senang berangkat kesana.

Saat berangkat, saya dibonceng motor oleh salah satu panitia. Menyusuri jalan pintas Baturraden, melalui hutan-hutan yang masih alami, udara dingin dan menyegarkan, kemudian menyusuri Pemalang dan sampailah ke Pekalongan. Walau nyasar sana nyasar sini akhirnya sampai juga. Sekitar tiga jam perjalanan, melelahkan. Lokasi acara di STAIN Pekalongan. Gedung-gedungnya masih baru. Tapi tak banyak mahasiswa yang saya temui kemarin, maklum hari libur.

Setelah istirahat sebentar, saya mulai mengisi acara, sekitar dua jam.

Diawali dengan bicara seputar dakwah di dunia maya, memperkenalkan e-mail, mailing -list, forum sampai portal dakwah. Kemudian, “trend” dakwah saat ini melalui radio internet dan yang lagi rame yaitu blog. Makalahnya sedehana sekali, karena persiapan yang mendadak. Maklum, kemarin sore ada pertemuan FLP, terus malamnya capek sekali. Jam 10 tidur, bangun sekitar jam 02.00 malam dan membuat makalah memakai Powerpoint sampai jam 04.00, pas waktu subuh. Habis subuh, cek bekal dan peralatan perjalanan, sesudah itu langsung tancap gas berangkat ke Pekalongan.

Acaranya cukup lancar.

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Mulai dari bagaimana membuat blog, bagaimana mengirim tulisan ke media, tips-tips menulis dsb. Tapi intinya saya katakan “Membuat blog itu mudah, yang susah adalah merawatnya”. Selain itu, saya juga provokasi mereka untuk berbagi ilmu yang dimiliki agar bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas. Memprovokasi untuk bersemangat berbagi ilmu. Lagi-lagi jargon keluar “Kekuatan Ilmu terletak pada Bagaimana Kita Berbagi”. Yang paling mengharukan adalah ketika salah satu peserta mengatakan bahwa senang ketika bisa bertemu langsung dengan saya karena dia pembaca setia blog saya, dia tak menyangka sebelumnya kalau pembicara acara itu adalah saya. Dan saya bersyukur ada yang membaca blog saya, yah sedikit “narcis” dan “hiperbolis “ boleh kan..? asal niatnya tidak untuk sombong

Di akhir acara, saya tampilkan contoh-contoh blog dakwah diantaranya romisatriawahono.net, hdn.or.id, gawtama.blogspot.com, dan tentunya tak kalah “narcis”, penakayu.blogspot.com. Pandangan sepintas saya, mereka cukup asyik mengikuti acara. Setelah selesai, saya siap siap pulang. Rencananya mau ke pantai dulu, maklum saya suka sekali menikmati indahnya pantai, namun gagal karena petimbangan waktu. Ya sudah, saya pulang saja. Tak lupa pamit kepada panitia dan ucapkan pesan semoga tetap istiqomah di jalan dakwah.

Baru setengah perjalanan, hujan deras, tapi sang “sopir” motor tetap tancap gas, dan saya nurut saja walau hati ini ketar-ketir, biasa anak muda sukanya ngebut. Dua setengah jam perjalanan baik-baik saja melawan derasnya air hujan. Memang ada kejadian yang hebat waktu kami menyusuri hutan, entah saya lupa daerahnya mana. Satu pohon tumbang persis menutup jalan. Andai lima detik saja sebelumnya kami melintas, entah apa jadinya kami, syukur Allah masih sayang kepada saya dan teman saya. Kamipun mencari jalan alternatif untuk sampai ke Purwokerto, kami melewati Purbalingga. Hanya doa dan dzikir yang bisa saya lantunkan di tengah menggigilnya badan karena hujan deras setelah peristiwa pohon tumbang itu
Di Purbalingga inilah kejadian tragis kecelakaan terjadi...
Mungkin kami tak mengambil pelajaran dari pohon tumbang itu
Karena tetap saja “ngebut”

Syamsuri, ketua LDK Unsoed yang membocengkan saya tak sadar kalau di depannya ada tikungan. Dia baru sadar ketika sudah hampir keluar jalan, rek di injak secara mendadak, dan tentu saja dia terperosok bersama motornya, untungnya tak ada mobil didepannya sehingga dia selamat, hanya mengalami luka kecil. Allah masih sayang kepadanya.

Sementara, karena saya dibelakang dan tak siap atas peristiwa tragis itu, melompatlah saya. Tangan tangan menapak aspal mirip gaya Superman dan terus saya terlempar keluar jalan. Saya jatuh keluar jalan, jatuh ke “jurang kecil”, dada saya jatuh duluan dan menimpa batu keras. Untuk beberapa saat saya tak bisa bernafas, saya bisa bangkit namun terkapar lagi sampai beberapa ada beberapa orang yang menolong dan mengangkat saya.

Mau dibawa kerumah sakit saya tak mau. Lantas saya diantar oleh seorang teman pulang ke kost-kostan. Malam tadi, saya bisa tidur nyenyak, dan paginya baru terasa pegal-pegal di sekujur badan dan dada masih sakit. Tapi saya berharap semoga saya baik-baik saja. Dan, saya menyadari kemudian, Allah ternyata masih sayang kepada saya, saya masih diberikan kesempatan untuk hidup, memperbaiki diri. Ya, sore itu Allah telah menyapa saya. Dan Insyallah dengan kejadian itu saya bisa mengambil hikmah-hikmah yang tersembunyi. Dosa saya mungkin terlampau banyak. Dan setelah kejadian itu saya akan mencoba pelan-pelan mengapusnya. Meminta ampun kepada Allah dan juga maaf kepada orang-orang yang saya dholimi, baik disenagan atau tidak. Saya harus berbuat yang lebih baik lagi dibanding sekarang. Doakan saya ya..?

~Lelaki dalam sepotong mimpi~
Purwokerto, 25 Desember 2006 /13.40

11 Responses to "Allah Menyapaku Sore Itu"

pyuriko mengatakan...

Inalillahi wa inaillahi rojiun,...

Semoga lekas sembuh yaaa,...

penakayu mengatakan...

ho oh, makasih doanya

Lukman Nul Hakim mengatakan...

Sahabatku yang satu ini dah lama gak saya tengokin, sekali ditengok kok ya kecelakaan. Sing sabar ya.. Things happen for reason. Lekas sembuh..& kembali dakwah..!!

penakayu mengatakan...

Iya Bang, mungkin saya kudu berhati-hati lagi. Jelas, setelah sembuh akan kembali berdakwah. Makasih kunjungan dan tengokkannya :)

Anonim mengatakan...

Innalillahi ... smoga dapat bersabar dan menjadi pengugur dosa dosa. syafakallah yaa

ammiiin

Anonim mengatakan...

Innalillahi ... smoga dapat bersabar dan menjadi pengugur dosa dosa. syafakallah yaa

ammiiin

Anonim mengatakan...

Innalillahi ... smoga dapat bersabar dan menjadi pengugur dosa dosa. syafakallah yaa

ammiiin

Anonim mengatakan...

Innalillahi ... smoga dapat bersabar dan menjadi pengugur dosa dosa. syafakallah yaa

ammiiin

penakayu mengatakan...

makasih doanya yah, semoga dengan peristiwa itu ane lebih bisa mengoreksi diri lagi :-), makasih ingatannya ya

tee mengatakan...

afwan mau tanya, antum alumni UKKI Unsoed angkatan brapa?

Anonim mengatakan...

afwan mau tanya, antum alumni UKKI Unsoed angkatan brapa?