Memang Belum Jodoh

Saya mempunyai teman perempuan. Selain dia pintar, aktif berorganisasi di kampus, agamanya baik, dia juga rajin menulis. Sesekali saya menyempatkan diri untuk membaca tulisan-tulisannya. Dari sana saya sedikit mengetahui kharakter yang ada dalam dirinya. Setelah saya bandingkan antara tulisan dan kehidupan kesehariannya, sepertinya tak jauh berbeda.

Saya mengenalnya belum lama, bukan dari awal kuliah. Tapi justru disaat akhir dia menyelesaikan studi kesarjanannya. Saat itu, dia sedang skripsi. Untuk membunuh kebosanan, dia ikut aktif dalam sebuah organisasi kepenulisan dimana saya berada didalamnya. Disanalah saya sedikit mengetahui cara kerjanya. Di setiap kepanitiaan kegiatan, dia bekerja cukup rapi dan profesional.

Dari sanalah interaksi saya denganya berawal. Itupun tidak lama karena dia harus pulang kekampung halamannya setelah gelar kesarjanaan dibawanya. Setelah pulang kampung, saya tak banyak memperoleh informasi tentangnya. Tapi, yang saya dengar, dia ikut mengelola sebuah lembaga pendidikan di kotanya. Syukurlah pikirku, setidaknya dia tidak menjadi pengangguran.

Sore ini saya dengar dari seorang teman, sebentar lagi dia akan menikah…

Deg..deg..deg. Entah mengapa jantung saya berdetak amat kencang. Ada apa ini. Mengapa serasa tidak rela ketika mendengar dia akan menikah. Duh, kok begini jadinya. Beberapa jam saya merenung. Kemudian, saya beranjak bergegas menuju warnet. Menuliskan fenomena yang kini saya hadapi. Dan, akal sehat saya mengatakan bahwa saya tak perlu kecewa. Jujur saya akui, saya memang pernah sedikit menaruh...., rasa itu muncul justru setelah dia pulang kampung. Awalnya memang sekedar rasa kasihan, tapi kok kemudian merasa kehilangan ya, heran...

Kini, berita tentang rencana pernikahannya mengusikku….

Ah..biarlah. Mungkin sudah saatnya dia menikah. Saya hanya bisa berdoa semoga kelak dia bisa menjadi istri yang baik bagi suaminya. Entah, siapa lelaki yang beruntung mendapatkannya, saya belum mengetahuinya. Yang saya tahu, dia teman kerjanya. Ooooo..witing tresno jalaran soko kulino…

Bersama suaminya, semoga dia bisa menciptakan karya-karya besar untuk dakwah Islam..untuk kejayaan Islam. Saya tak perlu berlama-lama untuk memikirkannya. Masih banyak obsesi dan cita-citaku yang belum juga tercapai.

Bagaimanapun juga, dia tetap teman, seorang sahabat yang memberi motivasi disaat saya rapuh untuk bangkit kembali, pernah kubiarkan mengisi hari-hari walaupun setelahnya harus layu, terpetik tangan seorang lelaki yang lebih pemberani. Kini, yang saya bisa adalah mewujudkan cita-citanya yang belum terwujudkan. Dia, dulu pernah bermimpi ingin membuat “Rumah Baca”. Kalau misalnya dia belum bisa mewujudkan, semoga saja saya nanti bisa mewujudkannya.

hem, bodoh sekali saya ya...

19 Responses to "Memang Belum Jodoh"

Anonim mengatakan...

nice story ... :)

penakayu mengatakan...

Buat pembaca termangu..afwan ya kalo postingannya berbau merah jambu, maklum lagi rada sensi neh he he he, tapi udah baikan kok ^_^

penakayu mengatakan...

Buat Ely, iya semua pasti ada hikmahnya..makasih yah udah suport ke ane.
Yess..masa depan begitu menjulang, jadi tenang neh, nggak kepikiran lagi..
dan yang pasti, jadi bebas memilih, ikut murobi aja kali yah, syukur-syukur dapet XXXX yang tarbiyahnya bagus, tegar..gak suka ngeluh, sedikit manja boleh lah he he he :-p,ups

Putri Yuriko mengatakan...

Jangan merasa sedih lagi karena hal ini pasti saja telah mendewasakan pikiran kamu. Semoga aja kamu bisa mewujudkan Rumah Baca. Setidaknya kamu masih bisa menunaikan impiannya N jangan pernah lagi menganggap diri kamu bodoh. Ntar aku bisa marah lho. Menurut sebuah buku motivasi, semua manusia itu pinter sehingga dia sendiri mengatakan dirinya bodoh.

Selamat yah untuk kamu..

penakayu mengatakan...

Muel di Malaysia, makasih ya sudah memberikan masukan buatku. Ok dech, aku tidak akan anggap diriku bodoh, tapi tidak pintar aja (lho sama aja ya.
BTW, tenang, semua sudah berlalu dan berakhir kok. Kehidupab baru harus aku jalani. Semoga kedepan akan lebih baik lagi.

Anonim mengatakan...

Semudah itukah membalik kata? Sementara kata-kata yang dulu pernah terucap seperti debu yang tertiup angin, tak berbekas! Kita, adakalanya pandai sekali bermain kata sementara laku taklah sesuai dengannya. Kita,adakah telah menjelma seorang munafik?

Antum akh, barangkali merasa diri bodoh. Teman antum itu, barangkali lebih merasa menjadi perempuan paling bodoh, karena teman yang dikenalnya tak lebih dari seorang yang hanya pandai bermain kata.Tak lebih dari itu...Kasihan!

Semoga ada secuil ibroh dari "kisah picisan" itu. Dan semoga XXXX tak lagi terpetik ikhwan yang lebih pemberani.
Semoga...ane doakan :)

penakayu mengatakan...

yah begitulah, mungkin benar kalau aku itu munafik, hanya pandai bermain kata, tidak lebih. Kalaupun ada penilaian demikian, aku tak perlu marah atau bermain kata lagi untuk membalik anggapan itu. Semoga semuanya menjadi jalan bagiku untuk bisa memperbaiki diri. Ya Allah, berilah kekuatan pada hambamu yang lemah ini ^_^

Anonim mengatakan...

kata pepatah,,,
bisa jadi kita harus bertemu dengan orang yang salah dulu sebelum kita bertemu orang yang tepat

Nadiah Alwi - Write at Home Mom mengatakan...

:D semoga bisa jadi pelajaran nih...

besok2 spy gak terlambat menyadari rasa.

:D

Anonim mengatakan...

salam,
hidup memang asik kan?
dan apa yang tidak membunuh kita akan membuat kita lebih kuat,katenye sih hehe

by the way,
aku tertarik dengan ide buku, karena aku juga terobsesi sama itu.
mungkin kita bisa kerja sama, dan ini tentu saja bukan proyek profit oriented kan?

aku tinggal di jogja, antum di mana?
mungkin ini masalahnya. lokasi.

namaku hery s.

salam

Anonim mengatakan...

Ass, Mas Yon, nih saya udah baca. wah, lumayan tragis. Hehehe, soalnya saya banyak baca yang lebih tragis lagi.
salam kenal,
ternyata saya udah sering baca namanya di milis FLP :)

Leyla81.multiply.com

Anonim mengatakan...

assalamualaikum....
Ups.... jadi gosip tentang perasaan itu bener!!!! ya sudahlah...Mungkin dia emang bukan jodoh mu.. Betul?? lagian masih bnayak akhwat yang berpotensi seperti *** bertebaran dimana-mana...
Bersabarlah Punk... Untuk sesuatu yang tak terduga :)

good luck.... Semoga kau temukan bening mu...
wassalamualaikum

Anonim mengatakan...

Aslmkm, hallo akh ipunk...!! masih sensi??
Sudahlah....ga perlu difikirkan lagi. Kata ustad Gatot, lelaki yang baik, untuk wanita yang baik,
begitu juga sebaliknya.
Jadi sekarang mah, kita fikirkan bgmn kita menjadi lebih baik dan terbaik, biar dapat yang terbaik juga.... Walau ngga bening, yang penting menentramkan..
Tau ngga? Cerita ttg "kasih tak sampai" ane juga pernah ngalami.
Dua kali malah, cuma ane sih, ga terlalu diambil pusing, take easy aja. Mudah2 an yang terbaik itu segera datang.
Salam utk ikhwah pwt,khususnya ustad Gatot.

Anonim mengatakan...

ass
semoga antum diberikan kebesaran hati dan tetap berpegang dalam prinsip yang sudah antum azamkan serta diberikan terbaik!
wass

Anonim mengatakan...

hmm...saya tau bgt ttg kisah ini coz saya ada diantara mereka. bs di bilang saya org yg plg menentang hub mereka. Buat penulis, maaf kalo dulu anda tersinggung dg kata2 saya. Saya 'hanya' tak ingin sahabat saya kian terperosok, terlena dg roman picisan (sorry!). Kisah ini, smoga bisa jadi pelajaran u/ qt smua, agar tak ada lagi kisah yg tak semestinya.

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum

kok kayak kisahku ya????

tp ane akhwat jadi cuma bisa SIMPati doang

hm...sama
beliau akan menikah bulan depan...

memang bukan jodoh...
so no problemo lah

Allah tau yang terbaik buat ku
Hamasah ^_^

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum....

Persaudaraan dalam aqidah islam lebih indah dibanding apapun. So....jadikan ia saudara(i) kita dalam perjuangan panjang. Jodoh kita kelak juga adalah bagian dari perjuangan kita meraih ridho Ilahi dan kejayaan Islam. Allahu Akbar!

wassalaamu'alaikum

Anonim mengatakan...

wuahahaha...walah...piye tho mas iki?
ishbir ishbir...:P

Anonim mengatakan...

virus yang ginian yg kudu diwaspadai terus..n sering melanda di aktifitas yg sebenernya u dakwah..
dasar syetan emang punya aja cara ..