5 Tahun Penuh Warna

5 Tahun Penuh Warna
Oleh
Yons Achmad*


Apa yang kaupikirkan tentang cinta?
Sekedar imajinasi dan kata-kata?
Bukan rupanya: Ia ada disini,
Nyata, bukan maya: Bersama kita...

Retro Kafe Bidakara
Selepas senja...

Lengang dan meremang. Di meja tengah, sudah duduk lelaki yang selalu tepat waktu menghadiri acara. Ia yang juga penggagas komunitas kita ini. Di sudut lain, seseorang yang berhasil memandang keindahan dalam senyap kegelapan, nampak riang dengan pacarnya yang manis dan cantik.

Dan, satu persatu sahabat-sahabat yang 5 tahun lalu dipertemukan mulai berdatangan...

***

Mana kekasihku, mana kekasihku? Kok tak muncul-muncul juga.

Ah saya lupa, Ia hanya ada dalam novel yang sudah kesekian purnama belum rampung juga.

Di tengah suasana yang mulai menyibuk. SMS datang dari seseorang. “Kamu lagi ngapain? Katanya. Dan kau tahu, “Lagi Ngapain” mungkin hanyalah kata-kata basi sederhana saja. Tapi, kata gosip rerumputan, daun dan ilalang, dalam kata itu ada pesan bahwa pengirimnya sedang rindu berat. Uhuk. Siapa dia? Entah siapa.

Saya tak buru-buru membalasnya. Menunggu dia murka.

Lupakan....

***

Acara ulah tahun kelima Komunitas Eska itu dibuka.

Diawali dengan MC acara yang cukup ceria, dendang seruling berbau nirvana, lalu kata-kata motivasi dan inspirasi menyembul dimana-mana. Dari ke sekian pembicara. Di ulang tahun kelima Komunitas Sekolah Kehidupan (Eska), apa yang tersisa?

Semacam akar pohon...

Ya. Yang menembus ke inti bumi. Sang penggagas komunitas ini, rindu pada akar pohon yang bisa memberikan pondasi kokoh. Yang memberikan sandaran pada batang, ranting dan dedaunan. Dan itu sudah tersedia sekarang. Bahkan tak lagi sekedar akar pohon. Tapi, sudah layak disebut sebuah pohon kehidupan. Sudah utuh, walau kadang panas menggugurkan daunnya. Namun, basah hujan menumbuhkannya kembali, bersemi kembali.

Komunitas Sekolah Kehidupan, setelah 5 tahun berusia, rasanya sudah mulai dewasa. Sudah cukup tahu siapa dirinya, bagaimana awal berdirinya sampai perjalanan yang penuh suka duka.

Komunitas itu bisa tumbuh dan berkembang sebab cinta itu ada. Dimana esensi cinta adalah memberi. Ya, sahabat Eska, sebutan untuk para anggota komunitas ini, semangat awalnya adalah memberi sesuatu yang dimiliki. Sebuah cerita kehidupan, pengetahuan serta pengalaman untuk dibagikan kepada orang lain. Lewat cerita itu pula, menjadikan kita semua semakin dewasa. Menjadikan kita semua semakin bertambah kualitas hidupnya.


Lima tahun yang penuh warna...

Ketika ada sahabat Eska yang bertambah usia. Ramai-ramai mengucap selamat kepadanya..

Ketika ada keluarga Sahabat Eska yang berduka. Penuh khusuk semua mendoakannya...

Ketika ada Sahabat Eska yang melahirkan karya. Ramai-ramai mengapresiasinya...

Ketika ada Sahabat Eska yang kesulitan apa-apa. Ramai-ramai dengan penuh semangat membantunya...

Pun ketika ada Sahabat Eska yang kesulitan jodoh. Diam-diam melamarnya, eh membantunya. Aha.


Benar-benar. Lima tahun yang penuh warna. Dan saya yakin kelak akan selalu begitu selamanya, bahkan lebih mekar setelahnya. Hanya satu kata kuncinya. SETIA. (*)


Di Pojokan Kafe Kafka
Jakarta: 19 Juli 2011/20.55

*Penikmat secangkir teh, sastra dan senja.

Foto-Foto dan Video by Sisca Lahur





0 Response to "5 Tahun Penuh Warna"