Menyegarkan Sekolah Kehidupan
:yons achmad*
Di pinggir danau Senayan...
Kita kembali berkumpul. Bukan politik praktis yang kita bicarakan. Tapi lebih besar dari itu, tentang kehidupan itu sendiri. Kita adalah satu keluarga, keluarga yang sedang rindu bertemu, keluarga yang sedang kangen berjumpa. Sebuah keluarga yang bernama Komunitas “Sekolah Kehidupan”.
Keluarga ini akan merayakan hari jadinya yang ke-4 di Surabaya nanti. Pertemuan di Danau Senayan ini semacam ngobrol bareng, kumpul berbagi ide dan tentu saja diakhiri dengan makan bersama. Digagas dan dimotori sepenuhnya oleh Bapak Sinang Bulawan. Bapak kita, sekaligus Owner Komunitas “Sekolah Kehidupan”.
Kehangatan, keramahan, rasa cinta, ketulusan dan tentu saja senyuman mewarnai pertemuan di pagi sampai siang yang penuh canda, keriangan dan menyenangkan itu. Walau ada pengakuan bersama bahwa acara itu semacam “Pertobatan Massal” Kenapa?
Salah satunya karena fakta yang menjadikan warga Eska, sahabat Eska, keluarga Eska sudah jarang sekali berbagi cerita kehidupan dalam milis tercinta, milis Sekolah Kehidupan ini. Semua menyadari, sampai kemudian diam-diam kami sepakat untuk kembali berbagi cerita lagi, kembali menulis tentang kisah-kisah kehidupan yang (semoga saja), dan harapannya memang begitu, bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan membaca kisah dari teman-teman, kelak akan membuat orang yang membacanya menjadi meningkat kualitas hidup mereka.
Tapi, ada satu point mendasar yang perlu diingat, “Sekolah Kehidupan” bukan milis kepenulisan. SALAH BESAR, kalau menganggap seperti itu. Sekolah Kehidupan adalah sebuah keluarga. Keluarga yang senang berbagi kisah kehidupan masing-masing, kisah tentang kehidupan mereka alami, menuliskannya, menceritakannya sehingga mempunyai kemanfaatan bagi orang lain. Jadi, semangat Komunitas Sekolah Kehidupan pada awalnya adalah berbagi. Ini satu hal mendasar yang saya tangkap dari penegasan pendiri Sekolah Kehidupan.
Milis sendiri hanyalah sarana saja. Inti besarnya kami satu keluarga yang senang berbagi. Lalu, dari perbincangan yang ada, kelak, Komunitas Sekolah Kehidupan akan tanggap pada perkembangan jaman. Khususnya, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat ini.
Langkah nyatanya. Situs, Sekolahkehidupan.com, dihidupkan lagi. Kemudian, Sekolah Kehidupan juga akan merambah khalayak ramai, akan menyapa teman-teman yang saat ini sedang begitu riuh di jejaring sosial. Di situs jejaring sosial semacam facebook, twitter, koprol dll.
Disanalah kita nanti akan saling sapa, saling berbagi cerita, saling berbagi canda, pengalaman, ilmu dsb. Tentu saja, tak hanya di dunia maya kita nanti akan bertemu. Kita juga akan kopdar (kopi darat) untuk semakin mendekatkan persahabatan kita. Itulah sebagian rencana matang, yang saat ini pelan-pelan tapi pasti sedang dipraktekkan.
Terakhir. Ada pesan menarik dari perbincangan dan kumpul bareng itu. Bagi warga Sekolah Kehidupan yang sudah lama absen, tidak ketahuan kemana, duduk malu-mau di bangku belakang, atau sering ketiduran sewaktu pelajaran berlangsung. Bum..bum...bum. Ayo, semangatkan lagi kelas kita. Kita bisa jadi kelas nomer satu seperti kelasnya Ikal dalam “Laskar Pelangi”
Kita bangkitkan kembali Eska, kita segarkan lagi Eska. Bergandengan tangan, mempererat kembali persahabatan, tanpa membedakan warga lama atau warga baru. Berbagi, bercanda, tertawa. Keluarga Eska selalu bersama. Keluarga Eska BISA :-). []
Sekolah-kehidupan(at)yahoogroups.com
Rumah Ilalang : 7 Juni 20010
*Murid Eska. Penyuka secangkir teh, bau pagi dan biola.
2 Responses to "Menyegarkan Sekolah Kehidupan"
di purwokerto ada gak ya mas?
Wow belum tau nih sepak terjangnya Eska. Kolaborasiin sama deBlogger aja, om :-D
Posting Komentar